“Orang yang memendam perasaan seringkali terjebak oleh hatinya sendiri. Sibuk merangkai semua kejadian di sekitarnya untuk membenarkan hatinya berharap. Sibuk menghubungkan banyak hal agar hatinya senang menimbun mimpi. Sehingga suatu ketika dia tidak tahu lagi mana simpul yang nyata dan mana simpul yang dusta.”
--Tere Liye, novel "Daun yang jatuh tak pernah membenci angin"
dan kamu disini hanya bergantung pada apa yang semestinya tidak menjadi tempat bergantung.
semua tawamu, citamu saat ini hanyalah buih yang jika ombak menyapu akan hilang dan kembali..
kau lupa dengan apa kau hidup dan dengan apa kau kembali?
memendam perasaan memang bukan suatu perkara yang mudah. namun kesusahan akan hadir jika kau berkata itu susah. mengapa tak kau gantungkan saja hingga orang lain tak bisa menggapainya? dan Sang Khaiq yang hanya bisa melihat dan menerima pengharapanmu yang sebenarnya tak beralasan sama sekali untuk dipertahankan, jika terbentur dengan kehendakNya
wahai jiwa-jiwa yang menyimpan sebuah rasa. jangan biarkan rasamu itu memenuhi hati dan naik sampai keotakmu. sampai-sampai tidak menyisakan ruang bagi logika dan ruhiyahmu...